Kebinekaan Tunggal Ika Pendidikan Karakter

Dalam negara Indonesia bhineka tunggal ika merupakan  pedoman yang harus di tekuni oleh setiap bangsa Indonesia yang mana bhineka tunggal ika itu sendiri merupakan gambaran dari berbeda beda akan tetapi menjadi satu kesatuan jua. Bhineka tunggal ika juga menjadi salah satu lambang kebangsaan pada negara Republik Indonesia dengan bergambarkan tali yang berada di genggaman kaki garuda. Tali ini menggambarkan ikatan suku dan budaya yang sangat beragam di negara Indonesia baik dari Sabang sampai Marauke. 
Bhineka tunggal ika berasal dari kitab Sutasoma yang di tulis Mpu Tantular pada masa Majapahit pada abad ke-14. Kalimat ini di usulkan oleh Muhammad Yamin sebagai semboyan negara Indonesia dalam sidang BPUPKI pertama pada Mei hingga 1 Juni 1945.
I Nyoman Pursika(2009) dalam jurnal kajian Analitik Terhadap semboyan"Bhineka Tunggal Ika" Yang di artikan sebagai cerminan keseimbangan antara unsur perbedaan yang menjadi ciri dari persatuan dan kesatuan. NKRI merupakan sebuah nilai yang harus di tanam dalam setiap warga Negara Indonesia yang di bahas dalam buku Pancasila. 
Secara etimologi kata Bhineka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa kuno yang jika di pisahkan menjadi Bhineka yang berarti beragam atau beraneka, Tunggal berarti satu, dan Ika adalah itu. 
Bhineka Tunggal Ika sangat bermanfaat bagi pendidikan karakter pada lingkungan masyarakat, keluarga, serta pendidikan. Pada masyarakat, karakter Kebhinekaan Tunggal Ika dapat di terapkan dengan cara menghargai setiap masyarakat walaupun itu berbeda beda suku dan agama. 
Pada keluarga, pendidikan karakter BerKebhineka Tunggal Ika dengan cara menjalankan perintah dari Agama namun tetap menghargai ajaran Agama lainnya. 
Sedangkan pendidikan karakter pada Kebhinekaan Tunggal Ika dapat di terapkan dengan cara guru menyampaikan arti dari Bhineka Tunggal Ika serta bagaimana penerapan di dalam kehidupan sehari hari.